My photo
Tangerang, Banten, Indonesia

Blog Archive


Wednesday, December 19, 2007

Allah adalah Nahkoda Hidupku

Ketika kuhadapi kehidupan ini
Jalan mana yang harus kupilih
Kutahu ku tak mampu Kutahu ku tak sanggup
Hanya Kau Tuhan tempat jawabanku
Akupun tahu ku tak pernah sendiri
Sebab Engkau Allah yang menggendongku
TanganMu membelaiku CintaMu memuaskanku
Kau mengangkatku ke tempat yang tinggi
JanjiMu sperti Fajar pagi hari
Dan tiada pernah terlambat bersinar CintaMu sperti sungai yang mengalir Dan kutahu betapa dalam kasihMu...


Friends,

sebenarnya saya sudah kenal lama dengan lagu ini, but saya pikir nothing special inside it, karena memang sudah sewajarnya seperti itu.
But, in last few days, saya sangat mengamini itu. I feel so blessed singing that song...

Ada saat saya merasa memiliki masalah yang berat, bahkan terberat di dunia bagi saya, sampai-sampai saya menuduh Tuhan itu ndak adil dan hidup itu rasanya sia-sia. Padahal saya sudah mendoakannya berkali-kali, tetapi saya ndak habis pikir mengapa pada kenyataanya, saya seringkali kecewa karena ndak mendapatkan apa yang benar-benar saya harapkan.

Saat itu saya sempat kehilangan kepercayaan terhadap-Nya. Saya punya masalah, dan Dia berdiam diri saja melihat saya menderita? Saya sungguh ndak tahu apa yang harus saya lakukan. Saya kecewa terhadap Tuhan, kecewa terhadap orang lain, dan juga terhadap diri sendiri. Mengapa saya ndak bisa seperti orang lain yang memiliki hal-hal yang membahagiakan dan hampir sempurna? Saya sempat ndak bisa terima diri saya apa adanya, dan tidak bisa mengampuni kekurangan diri. 'Coz karena kekurangan itu, saya ndak bisa mendapatkan apa yg saya inginkan.

Friends, do all of you know what I'm talking about? Honestly, it's about finding a soul mate. Hehe..

Everyone deserves to get the best for him/her self. But, bagaimana dengan saya? Saya merasa tahu apa dan siapa yang terbaik buat saya, dan saya berusaha untuk mendapatkannya. But, finally, saya terbangun dan sadar bahwa mungkin saya keliru. Saya menganggap seseorang terbaik buat saya, tapi bukankah itu pikiran yang egois? Saya lupa menanyakannya dan sibuk dengan diri sendiri, dan kekeliruan yang terbesar adalah saya lupa menanyakan pada Tuhan soal pendapat-Nya,kehendak-Nya atas saya!

Saya sibuk dengan diri sendiri dan tidak memperdulikan yang lain. Saya benar-benar mengidolakannya, menganggapnya begitu berarti dan menganggap bahwa dia yang terbaik dan memandang rendah 'yang lain', artinya ndak ada yang lebih baik dari dia. Tetapi benarkah? I've been so blinded by my mind...

Saat keadaan baik-baik saja, menjalani apa yang saya anggap benar dan sudah seharusnya itu terasa sama sekali tidak salah. But, ketika datang saat-saat yang tidaksaya harapkan, sungguh kekecewaan, bahkan keputusasaan itu tidak terelakkan lagi menghampiri. Terbayang kan, gimana sakitnya, saat orang yang kita sukai 'bepaling'? Dunia kayak mo runtuh! Hehe...

But, finally, saya sadar kesalahan terbesar saya adalah berusaha mengemudikan 'kapal' saya sendiri, bahkan saya berusaha mengendalikan semua seperti keinginan saya. Fool things to do, right? Saya ndak menyadarinya, sampai satu saat saya kecewa dengan keadaan, dengan orang-orang yang pernah saya anggap merebut kebahagiaan saya dengan segala kelebihan-kelebihannya, bahkan dengan diri saya sendiri.

Saya seperti kehilangan segalanya. Percaya atau tidak, hal yang kelihatannya ndak besar ini sempat membuat saya down dan kehilangan percaya diri. Sampai pada saatnya Tuhan menegur saya.

Dia menyatakan kesalahan saya yang sok tahu mengendalikan 'kapal' saya sendiri. Memutuskan pilihan-pilihan saya sendiri tanpa pertimbangan dari-Nya. Dan seringkali ini mendatangkan kekecewaan. Pada awalnya sulit rasanya mengikuti keinginan-Nya untuk menyerahkan segalanya, tanpa terkecuali ke dalam tangan-Nya. Membiarkan Dia menjadi nahkoda dalam hidup, termasuk soal finding soul mate itu...:p

Saya sempat khawatir kalau Dia akan mengambil yang saya inginkan dengan sangat itu, coz saya pikir kalau saja Dia berkehendak mengambilnya dari saya, apakah satu saat saya akan menemukan orang yang paling tidak, sama seperti dia yang sangat berarti buat saya itu? Dan pada akhirnya saya menyadari itu hal yang terbodoh yang pernah saya pikirkan. Bagaimana mungkin Pribadi yang paling mengasihi saya melakukan hal itu? Dia toh Pencipta segalanya, dan tidak ada yang tidak mungkin untuk memberikan lebih dari apa yang saya harapkan.

Allah yang maha baik itu membuat saya mengerti hanya Dia yang paling mengerti diri saya. Apa yang saya lakukan dengan usaha keras adalah sia-sia tanpa melibatkan-Nya. Saya toh tidak bisa mengubah segala-galanya seperti keinginan saya, dan tidak ada gunanya saya bersikeras untuk mempertahankan apa yang saya inginkan, tanpa terlebih dahulu menanyakan kehendak-Nya.

Friends, Dia meminta saya untuk menyerahkan segalanya pada-Nya, hanya bersandar pada-Nya. Dia sungguh ingin menjadi Raja dalam hidup saya, karena Dia yang paling mengerti saya, Dia yang tahu apa terbaik, dan Dia tahu pasti apa yang harus dilakukan-Nya untuk itu. Tidak ada hal yang patut saya pertimbangkan untuk tidak mempercayai-Nya.

Saat saya membaca sebuah buku "When God Writes", ada dua hal yang sangat menyentuh:

"Diberikatilah orang yang tidak memiliki pilihan selain bersandar kepada Allah, karena dengan menyadari kebutuhannya akan Allah, dia akan sungguh masuk dalam kebesaran kuasa kasih dan kebaikan-Nya.
Diberikatilah orang yang direnggut miliknya yang paling berharga, karena dengan demikian, dia akan mudah direngkuh oleh Pribadi yang paling berharga baginya." (Matius 5:3-5, parafrasa)


"Saat kamu siap menyerahkan segalanya kepada-Nya, Dia akan menjadi segalanya yang kau harapkan dari-Nya" (Oswald Chambers)

Dia membuat saya begitu tenang. Dia meredakan kegalauan dan menghapus segala duka. Saat ini, saya percaya, Dia menginginkan hal yang sama terhadap diri teman-teman. Penyerahan yang total di dalam tangan-Nya, membiarkan Dia menjadi Nahkoda dalam kapal kehidupan teman-teman, dan sungguh meraja dalam segala hal.

Saat kita tidak tahu harus bagaimana. Saat kita kehilangan arah untuk terus berjalan ke arah yang benar, hanya Tuhan-lah tempat jawaban kita. Sungguh, kita tidak pernah sendiri melalui segalanya, bahkan dalam hal terkecilpun, Dia senantiasa memperhatian dan menyertai kita, perduli dan tidak pernah meninggalkan kita.

Dia senantiasa menopang kita, dan sungguh tidak pernah terlambat melakukan hal yang selalu terbaik buat kita semua. Allah mamang sungguh amat baik. Amin???

God bless you all!!

1 comment:

cKAja said...

Thanks
nice