"Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu." (Yak.4:3)
Ayat ini ternyata telah menjadi jawaban terhadap doa saya yang tak kunjung dikabulkan oleh-Nya. Dan puji Tuhan, Dia menegur saya dengan ayat itu.
Saya pikir, seringkali kita sibuk meminta semua keinginan kepada Allah, tanpa memikirkan apakah itu sesuai kehendak-Nya atau tidak. Kita senantiasa memiliki harapan besar akan terkabulnya doa kita sesuai apa yang kita mau. Banyak orang berpikir bahwa saat keinginan itu tak kunjung menjadi nyata, saat tidak menerima apa yang dimintanya adalah tanda bahwa doa tak dijawab, bahkan berpikir Tuhan tidak lagi perduli. Dan itu sama sekali pikiran yang salah. Sebenarnya, kita selalu mendapat jawaban atas setiap doa kita, walaupun pada kenyatannya tidak seperti yang kita inginkan dan seringkali ini tidak kita sadari. Yesus berkata:
"Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu." (Luk.11:9)
Ini adalah janji-Nya, dan Dia tidak pernah melalaikan satupun dari janji-Nya. So, apa yang terjadi saat keinginan kita tidak dikabulkan-Nya? Hanya satu kemungkinan, jawabannya adalah karena apa yang kita minta tidak sesuai dengan kehendak-Nya. Kita telah salah berdoa.
Seringkali banyak orang berdoa dengan mementingkan diri sendiri, terfokus pada diri sendiri, egois dengan keinginan sendiri tanpa disadari, dan ini menyebabkan ketidakpekaan terhadap tanggapan-Nya atas doa kita.
Lalu bagaimana doa yang benar itu? Doa yang tidak mementingkan diri kita sendiri, doa yang tidak berisi hal-hal yang dikuasai nafsu kita, melainkan tertuju pada kehendak Allah. Yesus telah meneladankan kita untuk berdoa: "...tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." Apa yang kita minta hendaknya diselaraskan dengan kehendak Tuhan. Dia menghendaki kita mencari kehendak-Nya dan bukan kehendak kita sendiri. Dia menghendaki saya dan anda tidak berdoa untuk "memuaskan nafsu kita ", melainkan terarah pada Allah. Dan ini yang diteladankan-Nya kepada kita dalam seluruh hidup-Nya di dunia.
Semoga kita selalu menomorsatukan kehendak Tuhan dalam setiap ujud doa kita, dan tidak menjadikan doa untuk memuaskan hawa nafsu kita. Semoga dengan bantuan rahmat-Nya, kita dimampukan untuk selalu memandang-Nya dan tidak egois dengan keinginan kita sendiri, dan mampu selalu berkata: "Jadilah kehendak-Mu ya Bapa, senantiasa di dalam seluruh hidupku...
No comments:
Post a Comment