Saat misa harian setelah jalan salib 23 Maret '07 lalu, homili yang diberikan Romo sangat menarik untuk disimak.
Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.
- Matius 10:38 -
Menjadi Kristen adalah panggilan untuk mengikuti Kristus secara total dalam setiap aspek hidup. Identitas kekristenan sebenarnya tidak terutama terlihat saat dalam berkumpul & beribadah kelompok-kelompok jemaat saja, tetapi justru dituntut terealisasi dalam kehidupan nyata dengan sesama dalam kemajemukan. Tidak cuma melalui mulut, namun terlebih diuji melalui setiap peristiwa dalam interaksi dengan lingkungan sekitarnya dalam kepenuhan mengikuti jejak Kristus. Pada kenyataannya, menjadi seperti Kristus tidaklah mudah. Kelemahan kita, dan situasi dunia seringkali menjadi salib yang harus ditanggung untuk tetap setia kepada-Nya.
YESUS adalah teladan sempurna dalam memanggul salib hidup. Dia, dalam seluruh hidup-Nya selalu konsisten menjalankan kehendak Bapa. Tidak seperti orang Farisi, Dia berani keluar dan memperkenalkan siapa Bapa dan menjalankan misiNya, menyapa dan merangkul setiap orang yang dijumpaiNya, tidak perduli dari kalangan manapun. Dia, - baik saat hidup maupun menjelang kematianNya - senantiasa dihadapkan pada salib kehidupan yang tentunya tidak menyenangkan. Seringkali dalam perutusanNya, Dia mengalami banyak hambatan, kebencian banyak orang yang tidak menyukaiNya dan berbagai rintangan yang menyulitkanNya. Namun, Dia tetap setia, konsisten berjalan dalam kehendak BapaNya.
Sikap setia dalam mengikuti kehendakNya dan berani memikul salib hidup inilah yang dimaui Yesus dari setiap pengikutNya. Berbakti kepada Allah dalam totalitas. MengasihiNya dalam tindakan konkret dalam kepenuhan hidup kita. Berani menyatakan kehendakNya dalam dunia nyata. Konsisten dalam setiap perkataan, pikiran dan perbuatan kita, itulah yang dituntut-Nya. Memang tidak mudah, bahkan seringkali terasa sangat sulit karena kelemahan kita, menjadi seperti salib yang membebani langkah kita. Percaya dan mengandalkan kekuatan-Nya adalah kunci untuk berhasil dan menjadi pemenang. Dan Yesus, telah memberikan teladan sempurna dalam keterbatasan manusiawi kita. Dia adalah kekuatan kita.
Jadi, teman-temanku, marilah kita mengikuti-Nya, berani memikul salib hidup kita dalam kesetiaan kepada Bapa. Allah Yang Maha Kuasa senantiasa memberkati dan memberikan kekuatan bagi kita untuk setia kepada-Nya.
Amin.
No comments:
Post a Comment